Pengembangan Desa Adat "Bumi Sikerei" Matotonan: Mewujudkan Desa Wisata Kelas Dunia
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Desa Adat "Bumi Sikerei" Matotonan, terletak di pendalaman Mentawai, memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai desa wisata kelas dunia. Dalam upaya ini, serangkaian pelatihan yang melibatkan masyarakat lokal dilakukan untuk meningkatkan kesadaran dan keterampilan mereka dalam mengelola pariwisata yang berkelanjutan, memadukan sport tourism dan wisata budaya. Kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan meliputi pelatihan tentang paket wisata, pemanduan alam, pertolongan pertama di air, dan pengembangan souvenir khas Mentawai. Hasil dari pelatihan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman masyarakat mengenai potensi wisata desa, kemampuan merancang paket wisata, serta keterampilan pemanduan yang aman. Selain itu, pelatihan tentang keselamatan air menjadi sangat krusial, mengingat banyak aktivitas wisata yang melibatkan elemen tersebut. Pengembangan produk wisata lokal, melalui kerajinan tangan dan kuliner khas, diharapkan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat. Untuk memastikan keberlanjutan pengembangan desa wisata, program pelatihan lanjutan dalam pemasaran digital, pengelolaan keuangan, dan teknologi informasi perlu diperkuat. Dengan kolaborasi antara masyarakat, akademisi, dan sektor swasta, "Bumi Sikerei" berpotensi menjadi contoh keberhasilan integrasi pariwisata dan pelestarian budaya, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat lokal dan meningkatkan daya tarik wisata.