Program Nagari Binaan Pengembangan Desa Wisata Bahari Berkonsep Sport Tourism Di Pantai Jati Desa Tua Pejat Kecamatan Sipora Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai
##plugins.themes.academic_pro.article.main##
Abstract
Program ini mengangkat peran pariwisata sebagai faktor utama dalam pembangunan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pariwisata tidak hanya memberikan dampak ekonomi melalui sektor perdagangan, akomodasi, dan jasa, tetapi juga merasuki sektor pertanian dan industri. Harapannya, sektor pariwisata dapat menyumbang pada perluasan kesempatan kerja, kesempatan berwirausaha, dan penanggulangan kemiskinan. Kabupaten Kepulauan Mentawai terkenal dengan potensi wisata alamnya yang menarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Berdasarkan Surat Direktur Riset dan Pengabdian Masyarakat No. 1801/E3.3/PM/2017, Kabupaten Kepulauan Mentawai masuk dalam Daftar 10 Lokasi Pengembangan Desa Pilot, mendukung program Kemenko PMK dalam pengembangan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN). Pulau Mentawai, khususnya Desa Tuapejat, menjadi pusat perhatian dengan gulungan ombaknya yang menarik bagi peselancar. Pulau ini juga memiliki potensi wisata alam seperti pantai, surfing, dan menyelam. Desa Tuapejat, sebagai desa induk, mengalami peningkatan kunjungan wisatawan, salah satunya adalah Pantai Jati. Pantai Jati di Desa Tua pejat menjadi destinasi yang ramai dikunjungi wisatawan. Selain keindahan pantai, wisatawan dapat menikmati pemandangan alam bawah laut (snorkeling) dan menikmati sunset. Namun, terdapat permasalahan di Desa Tua Pejat, antara lain ketidaktersediaan spot diving dan snorkeling yang terkelola baik, rendahnya pengetahuan ibu-ibu tentang pengolahan makanan yang bergizi dan bernilai ekonomis, minimnya tenaga SDM berkeahlian di bidang kepemanduan wisata bahari, dan rendahnya keterampilan dalam pertolongan pertama kasus darurat di air, termasuk CPR.Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan ini adalah menciptakan taman wisata snorkeling bawah laut di Pantai Jati Tua Pejat, dengan memastikan ketersediaan tenaga SDM yang kompeten untuk mengelolanya. Metode yang digunakan melibatkan transplantasi karang untuk menyiapkan area snorkeling, penyuluhan, pelatihan, workshop, dan lokakarya, serta pendampingan.Hasil kegiatan mencakup terlaksananya transplantasi karang untuk spot taman terumbu karang yang mendukung wisata bahari snorkeling dan diving. Selain itu, terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan pemuda dalam kepemanduan fun diving dan snorkeling, serta meningkatnya pemahaman mereka dalam pertolongan medis dasar dan CPR. Melalui kegiatan ini, diharapkan Desa Tuapejat dapat lebih memaksimalkan potensi wisata alamnya dan memberikan manfaat ekonomi serta pengembangan SDM di bidang pariwisata bahari.